Pengunjung Blog Mekanik Otomotif

Senin, 26 September 2011

Gambar Teknik

1. Membagi garis menjadi dua sama panjang
-Buat garis AB sembarang
-Buat dua busur lingkaran berpusat di A dan B dengan jari-jari R senbarang
-Kedua busur ini berpusat di C dan D
-Tarik garis CD, maka AB terbagi 2 sama panjang
2. Membagi sebuah garis menjadi beberapa bagian sama panjang (yang misal 10 bagian)
-Buat garis AB sembarang
-Dari titik A buat garis bantu yang membentuk sudut (sembarang)
-Garis bantu tadi bagilah menjadi 10 bagian sama panjang dan jangka selalu di beri tanda 1-10
-Tarik garis dari angka 10 ke B
-Tarik garis dari angka 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1, yang sejajar dengan garis 10B
-Maka garis AB terbagi menjadi 10 bagian sama panjang
3. Membagi sebuah sudut menjadi 2 sama besar
-Buat sudut BAC sembarang
-Buat busur lingkaran berpusat di A dengan jari-jari R sembarang sehingga memotong AB di D & memotong AC di E
-Buat busur lingkaran di D & E dengan jari-jari sembarang, kedua busur ini berpotongan di F.
-Tarik garis AF maka sudut terbagi menjadi 2 sama besar
4. Memindahkan sudut
-Buat sudut BAC sembarang yang akan dipindah
-Buat garis A1, C1, di tempat lain
-Buat busur lingkaran berpusat di A dengan jari-jari R sembarang, yang memotong AB di D & memotong AC di E
-Pindahkan busur tadi pada garis A1, C1 yang berpusat di A1 & memotong A1, C1 di E1
-Buat busur lingkaran berpusat di E dengan jari-jari EG
-Pindahkan busur ini dengan jari-jari ED dengan pusat E1, yang memotong buaur pertama di D1
-Tarik garis A1 D1, maka sudut sudah terbentuk
5. Membagi sudut menjadi 3 sama besar
-Gambar sudut BAC sembarang
-Perpanjang AC ke kiri
-Buat busur lingkaran berpusat di A dengan jari-jari R sembarang. sehingga memotong AC di E & F, dan memotong AB di D
-Buat busur lingkaran berpusat di E & F dngan jari-jari 2x AE, ke2 busur ini berpotongan di G
-Tarik garis DG, sehingga memotong AB di H
-Bagilah garis HE menjadi 3 sama panjang, sehingga di dapat titik 1 dan 2
-Tarik garis G1 & G2 yang memotong busur lingkaran di I & J maka sudut terbagi menjadi 3
6. Membuat sudut 60derajat
-Buat garis OA mendatar
-Buat busur lingkaran berpusat di O dengan jari-jari R (Sembarang)
-Pindah jangka yang berjari-jari R dengan titik pusat B hingga berpotongan di C (B pada garis OA)
-Hubungkan OAC maka terbentuklah sudut 60derajat
7. Membuat sudut 30derajat
-Buat garis OA mendatar
-Buat busur lingkaran dengan jari-jari R berpusat di O sehingga bertemu di titik B
-Pindahkan titik pusatnya ke B
-Pindahkan lagi titik pusat B dan C
8. Membuat sudut 90derajat
-Buat garis AO & berpotongan ke kiri
-Buat busur lingkaran berpusat di O dengan jari-jari R1 sembarang sehingga berpotongan di B dan C
-Buat busur lingkaran berpusat di B & C dengan jari-jari R2 sembarang (R1 tidak sama R2) sehingga berpotongan di D
-Tarik garis OD maka terbentuklah sudut AOD
9. Membuat sudut 45derajat
-Buat garis OA mendatar dan perpanjang ke kiri
-Buat lingkaran berpusat di O dengan jari-jari R1 yang berpotongan di B & C
-Buat lingkaran berpusat di B & C
-Tarik garis dari O ke d hingga berpotongan dengan besar yang jari-jari R1 di E
-Buat busur lingkaran berpusat di B & E hingga berpotongan di F
-Tarik garis OD maka membentuk sudut 45derajat

Jumat, 23 September 2011

Motor Bakar Torak

A. Penggolongan Motor Bakar Torak.
Pada umumnya motor bakar torak digolongkan menurut.
1. Jumlah Silinder.
2. Susunan Silinder.
3. Letak Katup-katup.
4. Cara-cara Pendinginan.
5. Banyaknya Langkah Torak Tiap Siklus.
6. Jenis BBM yang dipakai.
7. Cara Pelayanan Bahan Bakar.

B. Aksi Gas Pada Torak.
Menurut Jumlah dan Silinder, Silinder-silinder motor dapat disusun dalam;
a. Silinder Sebaris.
b. Silinder Bersudut.
c. Silinder Berlawanan.
d. Silinder Radial.
e. Torak Berlawanan.
f. Sumbu Silinder tersusun pada posisi Segitiga Sama Sisi.

Motor-motor dengan Silinder Sebaris.
Pada umumnya jumlah silinder pada motor ini 2,3,4,6, dan 8. Semua silinder tersebut terletak dalam satu baris, artinya semua sumbu silinder berbaris ke belakang dengan satu bidang. letak sumbunya ada yang vertikal, horizonatal, atau miring.
Silinder Torak Berlawanan

Motor-motor dengan Silinder Bersudut.
Kesukaran dalam membuat rangka yang kaku dan ekor yang panjang (jadi motor-motor sebaris yang mempunyai lebih dari 6 silinder), menyebabkan munculnya motor-motor dengan silinder bersudut. Motor ini, sSemua silinder tersusun pada bidang yang saling mengapit sudut. Pada motor silinder V, Pada masing-masing pihak terdapat 1/2 jumlah silinder dengan susunan ini, Bangunan motor menjadi lebih pendek, jadi menghemat ruangan dan memperkecil bobot. selain itu poros engkolnya lebih kaku dan getarannya berkurang, karena tiap pena engkol pada motor silinder V di pegang oleh dua batang penggerak. ongkos pembuatannya juga menjadi lebih murah. Motor silinder bersudut biasanya mempunyai sudut sebesar 30derajat-120derajat dan yang lazim sebesar 40derajat-75derajat.
Silinder Torak Berlawanan
Silinder Torak Segaris

Motor-motor dengan Silinder Berlawanan.
Motor ini sesungguhnya termasuk dalam kelompok motor dengan silinder bersudut, dengan sudut apit 180derajat. Motor demikian ini dipakai pada tempat-tempat dimana ruangan mesin yang tersedia sempit, misalnya pada truk, lokomotif, dll. Sebagai contoh adalah mesin Volks Wagen yang mempunyai 4silinder, masing-masing kelompok mempunyai 2silinder, motor chevrolet convair mempunyai 6silinder, masing-masing kelompok mempunyai 3silinder.
Silinder Torak Bersudut
Silinder Torak Bersudut

Motor-motor dengan Silinder Radial
Motor ini disebut demikian mengingat bahwa silindernya disusun sedemikian rupa. Sehingga terletak dalam alat radial. Semua sumbu silindernya dapaat di letakkan pada satu bidang atau lebih. Setiap sumbu silinder membuat sudut yang sama. Dengan sumbbu yang berdekatan sehingga kelihatan teratur. Motor ini dapat dipasang pada ruang yang sempit, Jumlah silindernya selalu dibuat ganjil agar urutan arus usaha lebih teratur. Batang penggeraknya dipusatkan pada suatu pena engkol utama. Pena engkol utama ini bergerak mengitari pusat lingkaran serta membawa semua pena-pena batang penggerak lainnya. Konstruksi dan pemasangan pena engkol yang demikian ini merupakan kebakaran utama.
42 cylinder radial
42 cylinder radial9 cylinder radial
9 cylinder radial7 cylinder radial
7 cylinder radial5 cylinder radial
5 cylinder radial

...TO BE CONTINUED...

Selasa, 20 September 2011

Motor Pembakar dalam jenis Spark Ignition

Motor Pembakar dalam jenis Spark Ignition
Motor Otto, atau beau de roches merupakan mesin pengonversi energi tak langsung, yaitu dari energi bahan bakar menjadi energi panas kemudian baru menjadi energi mekanis. Bahan bakar standar motor bensin adalah isooktan (C2H18). Efisiensi pengonversian energinya berkisar 30% (n1 kurang lebih 30%). Hal ini karena 50% rugi panas, gesek/mekanis, dan pembakaran tak sempurna.
Sistem siklus kerja motor bensin dibedakan atas motor bensin dua langkah (two stroke), dan empat langkah (four stroke).

1. Motor Bensin Dua Langkah;
Motor bensin dua langkah adalah motor yang ada pada dua langkah torak/piston (satu putaran engkol) sempurna akan menghasilkan satu tenaga kerja (satu langkah kerja).
a. Langkah Kompresi
Yang dimulai dengan penutupan saluran masuk dan keluar, dan kemudian menekan isi silinder dan mengisap campuran bahan bakar udara bersih ke dalam rumah engkol. Bila piston mencapai titik mati atas, pembakaran dimulai.
b. Langkah Tenaga atau Ekspansi
Ketika piston bergerak mencapai titik tertentu sebelum titik mati bawah, pada awalnya saluran buang dan kemudian saluran masuk terbuka. sebagian besar gas yang terbakar keluar silinder dalam proses exhaust blowdown. Ketika saluran masuk terbuka, campuran bahan bakar dan udara bersih tertekan di dalam rumah engkol, mengalir kedalam silinder. Piston dan saluran-saluran umumnya dibentuk untuk membelokkan campuran yang masuk ke dalam saluran buang dan juga ditunjukkan untuk mendapatkan pembilasan gas residu secara efektif.
Setiap siklus mesin dengan satu langkah tenaga diselesaikan dalam satu kali putaran poros engkol. Namun, sulit untuk mengisi secara penuh volume langkah dengan campuran bersih, dan sebagian darinya mengalir langsung keluar silinder selama langkah bilas.
Gambar Motor Bensin dua langkah
Gambar Motor bensin dua langkah.JPG

Cara Kerja Motor Bensin dua langkah
Cara Kerja Motor Bensin dua langkah

2. Motor Bensin Empat Langkah;
Motor bensin empat langkah adalah motor yang pada setiap empat langkah torak/piston (dua putaran engkol) sempurna menghasilkan satu tenaga kerja (satu langkah kerja).
a. Langkah Pemasukan/Hisap
Yang dimulai dengan piston pada titik mati atas dan berakhir ketika piston mencapai titik mati bawah. untuk menaikkan massa yang terisap, katup masuk terbuka satu langkah ini dan menutup setelah langkah ini berhasil.
b. Langkah Kompressi
Ketika kedua katup tertutup dan campuran udara dan bahan bakar di dalam silinder terkompresi ke bagian kecil dari volume awalnya. sesaat sebelum akhir langkah kompresi, pembakaran dimulai dari tekanan silinder nak lebih cepat.
c. Langkah Tenaga(Ekspansi)/Usaha
Yang dimulai saat piston pada titik mati atas dan berakhir sekitar 45derajat sebelum titik mati bawah. Gas bertekanan tinggi menekan piston turun dan memaksa engkol berputar. Ketika piston mencapai titik mati bawah, katup buang terbuka untuk memulai proses pembuangan dan menurunkan tekanan silinder hingga mendekati tekanan pembuangan.
d. Langkah Pembuangan
Dimulai ketika piston mencapai titik mati bawah. ketika katup buang membuka, piston menyapu keluar sisa gas pembakaran hingga piston mencapai titik mati atas. Bila piston mencapai titik mati atas, katup masuk membuka, katup buang tertutup, dan siklus dimulai lagi.
Gambar Motor Bensin empat langkah
Motor bensin empat langkah

Cara Kerja Motor Bensin empat langkah
Cara Kerja Motor Bensin empat langkah
3. Bagian-bagian motor bensin empat langkah;
a. Silinder ; Tempat untuk berlangsungnya proses atau siklus dari motor.
b. Torak ; Untuk mengubah gerakan bolak-balik menjadi gerakan isap dan tekan, juga sebaliknya untuk mengubah pembakaran menjadi tenaga mekanik (gerak bolak-balik).
c. Cincin Torak ; Untuk mencegah kebocoran antara dinding silinder dengan torak.
d. Pena Torak ; Untuk menghubungkan torak dengan batang torak.
e. Pena Engkol ; Untuk menghubungkan poros engkol dengan batang torak.
f. Poros Engkol ; Untuk mengubah gerakan bolak-balik torak menjadi gerak putar pada sumbu utama motor.
g. Batang Torak ; Untuk meneruskan gaya dari torak ke poros engkol.
h. Saluran Masuk ; Saluran yang dihubungkan dengan karburator, tempat pencampuran antara udara dengan bahan bakar dan dapat masuk ke silinder dalam keadaan sudah tercampur.
i. Saluran Buang ; Saluran untuk mengeluarkan gas-gas buang yang dihubungkan dengan knalpot.
j. Katup Masuk ; Untuk mengatur pemasukan bensin dan udara ke dalam silinderyang digerakkan oleh poros nok dan ditutup oleh pegas katup.
k. Katup Buang ; Untuk mengatur pembuangan gas-gas bekas pembakaran yang di gerakkan oleh poros nok dan di tutup oleh pegas katup sebagaimana halnya pada katup masuk.
l. Busi ; Bagian dari pengapian, yaitu untuk memulainya pembakaran bahan bakar di dalam silinder dengan bunga api listrik yang meloncat dari elektrode ke tengah-tengah elektrode sisi.
m. Ruang Engkol ; Untuk oli pelumas dan ruang gerak sumbu engkol.
n. Karburator ; Untuk mencampur bahan bakar (Bensin) dengan udara supaya tercampur dengan halus(seperti kabut).
o. Sistem Pengapian ; Dapat membangkitkan bunga api listrik pada busi, untuk keperluan pembakaran bahan bakar di dalam silinder.
p. Poros Nok ; Untuk membuka katup-katup dan keluar yang di gerakkan oleh timing gear melalui sabuk gilir atau rantai keting.

4. Proses Teoritis Motor Bensin;
Proses teoritis motor bensin adalah proses yang bekerja berdasarkan siklus Otto di mana proses pemasukan kalor berlangsung pada volume konstan. Beberapa asumsi yang digunakan adalah sebagai berikut.
a. Kompressi berlangsung isentropis.
b. Pemasukan kalor pada volume konstan dan tidak memerlukan waktu.
c. Ekspansi isentropis.
d. Pembuangan kalor pada volume konstan.
e. Fluida kerja adalah udara dengan sifat gas ideal dan selama proses panas jenis konstan.

Senin, 19 September 2011

Servis Kompoen

#KOMPONEN BERGERAK#
#KOMPONEN TIDAK BERGERAK#

Komponen Tidak Bergerak;
1. Karburator
2. Intake Manipol
3. Eks Manipol
4. Kepala Silinder
Komponen yang ada pada silinder adalah(Kelengkapan Mekanisme Katub);
=Push Rod(Stick)
=Dudukan Push Rod/Pelatuk
=Pegas Katub
=Rocker Arm
=Batang Katub
=Pengunci Pegas/Baji
=Poros Rocker Arm
=Baut Penyetel Katub
=Poros Nok/Cam
=Dudukan Poros Katub
5. Distributor
6. Pompa Oli
7. Pompa Bahan Bakar
8. Oli Filter
9. Torak & Kelengkapannya
10. Timing Chain
11. Pompa Air, dll

Fungsi Kampas Kopling adalah untuk memutus, atau menggerakkan putaran mesin menuju transmisi.

Kelengkapan Komponen Mesin;
1. Sistem Pelumasan
2. Sistem Pendinginan
3. Sistem Pengapian
4. Sistem Bahan Bakar
5. Sistem Kelistrikan
6. Sistem Pemasukan & Pembuangan

Sistem Pelumasan;
Fungsi; a. Sebagai oli film (membentuk lapisan) untuk mencegah kontak langsung permukaan logam dengan logam.
b. Oli mendinginkan bagian-bagian mesin.
c. Sebagai perapat antara torak dengan lubang silinder.
d. Mengeluarkan kotoran dari bagian-bagian mesin.
e. Mencegah karat pada komponen-komponen mesin.

LAS Karbit Asetilin

Pengelasan dengan oksi – asetilin adalah proses pengelasan secara manual dengan pemanasan permukaan logam yang akan dilas atau disambung sampai mencair oleh nyala gasasetilin melalui pembakaran C2H2 dengan gas O2 dengan atau tanpa logam pengisi. Proses penyambungan dapat dilakukan dengan tekanan (ditekan), sangat tinggi sehingga dapatmencairkan logam.

Pengelasan Dengan Gas Oksi-asetilin

Las karbit atau las asetilen adalah salah satu perkakas perbengkelan yang sering ditemui.Pengoperasiannya yang cukup mudah membuatnya sering digunakan untuk menghubungkan dualogam atau welding.Secara umum, perkakas las asetilen adalah alat penyambung logam melalui proses pelelehan logam dengan menggunakan energi panas hasil pembakaran campuran gas asetilin dangas oksigen.Perangkat perbengkelan las karbit digunakan untuk memotong dan menyambung benda kerja yang terbuat dari logam (plat besi, pipa dan poros)

Nyala Api Netral
nyala api netral
Kegunaan dari nyala api netral ini untuk heat treatment logam agar mengalami surfacehardening. Nyala api kerucut dalam berwarna putih menyala. Nyala api kerucut antara tidak ada. Nyala api kerucut luar berwarna kuning.

Nyala Api Oksigen Lebih
nyala api oksigen lebih
Sering digunakan untuk pengelasan logam perunggu dan kuningan.Setelah dicapai nyalaapi netral kemudian kita kurangi aliran gas asetilen maka kita akan dapatkan nyala api oksigenlebih. Nyala apinya pendek dan berwarna ungu, nyala kerucut luarnya juga pendek.

Nyala Api Asitilen lebih
nyala api asetilen lebih
Setelah dicapai nyala api netral kemudian kita mengurangi aliran gas oksigen. Nyala apimenampakkan kerucut api dalam dan antara. Nyala api luar berwarna biru.

a.Nyala Oksi-asetilen
Dalam proses ini digunakan campuran gas oksigen dengan gas asetilen. Suhunyalanya bisa mencapai 3500 derajat Celcius.
Pengelasan bisa dilakukan dengan atau tanpa logam pengisi.Gas asetilen (C2H2) dihasilkan oleh reaksi kalsium karbida dengan air denganreaksi sebagai berikut :C2H2+2 H2O Ca(OH)2+C2H2

Gambar bentuk tabung oksigen dan tabung asetilin
Tabung asetilen dan oksigen untuk pengelasan oksiasetilen
Agar aman dipakai gas asetilen dalam tabung tekanannya tidak boleh melebihi 100 kPa dandisimpan tercampur dengan aseton. Tabung asetilen diisi dengan bahan pengisi berpori yang jenuh dengan aseton, kemudian diisi dengan gas asetilen. Tabung asetilen mampu menahantekanan sampai 1,7 MPa.

Skema nyala las dan sambungan gasnya bisa dilihat pada gambar
Skema nyala las oksiasetilen dan sambungan gasnya

Pada nyala gas oksiasetilen bisa diperoleh 3 jenis nyala yaitu nyala netral, reduksidan oksidasi

Nyala netral diperlihatkan pada gambar dibawah ini
Nyala netral dan suhu yang dicapai pada ujung pembakar
Pada nyala netral kerucut nyala bagian dalam pada ujung nyala memerlukan perbandingan oksigen dan asetilen kira-kira 1 : 1 dengan reaksi serti yang bisa dilihat pada gambar. Selubung luar berwarna kebiru-biruan adalah reaksi gas CO atau H2dengan oksigen yang diambil dari udara
b.Pengelasan Oksihidrogen
Nyala pengelasan oksihidrogen mencapai 2000°C lebih rendah dari oksigen-asetilin.Pengelasan ini digunakan pada pengelasan lembaran tipis dan paduan bengan titik cair yang rendah.
c. Pengelasan Udara-Asetilen
Nyala dalam pengelasan ini mirip dengan
pembakar Bunsen. Untuk nyaladibutuhkan udara yang dihisap sesuai dengan kebutuhan. Suhu pengelasan lebih rendahdari yang lainnya maka kegunaannya sangat terbatas yaitu hanya untuk patri timah dan patri suhu rendah
d. Pengelasan Gas Bertekanan
Sambungan yang akan dilas dipanaskan dengan nyala gas menggunakanoksiasetilen hingga 1200C kemudian ditekankan. Ada dua cara penyambungan yaitusambungan tertutup dan sambungan terbuka.Pada sambungan tertutup, kedua permukaan yang akan disambung ditekan satu samalainnya selama proses pemanasan. Nyala menggunakan nyala ganda dengan pendinginanair. Selama proses pemanasan, nyala tersebut diayun untuk mencegah panas berlebihan pada sambungan yang dilas. Ketika suhu yang tepat sudah diperoleh, benda diberitekanan. Untuk baja karbon tekanan permulaan kurang dari 10MPa dan tekanan up setantara 28MPa
e. Pemotongan Nyala Oksiasetilen
Pemotongan dengan nyala juga merupakan suatu proses produksi. Nyala untuk pemotongan berbeda dengan nyala untuk pengelasan dimana disekitar lobang utama yangdialiri oksigen terdapat lubang kecil untuk pemanasan mula. Fungsi nyala pemanas mulaadalah untuk pemanasan baja sebelum dipotong. Karena bahan yang akan dipotongmenjadi panas sehingga baja akan menjadi terbakar dan mencair ketika dialiri oksigen.

Jumat, 16 September 2011

Alat Ukur Mikrometer

Menjelaskan tentang pengertian dan bagian-bagian Mikrometer.

Alat Ukur Mikrometer
Bagian-bagian mikrometer;
1. Landasan
2. Rahang ukur
3. Poros Geser
4. Klem
5. Tabung ukur
6. Tabung Putar(Timble)
7. Skala Nonius
8. Skala ukuran
9. Ratset
10. Rangka atau Frame

Bentuk Mikrometer
Mikrometer dirancang dengan bentuk yang bermacam-macam, di sesuaikan dengan fungsinya. mikrometer luar mempunyai bentuk rangka menyerupai huruf C dengan rahang ukur yang dapat di geser atau di setel dan di lengkapi dengan skala ukuran, skala nonius tabung putar, dan ratset seperti terlihat pada gambar diatas.

Fungsi Mikrometer
Mikrometer adalah suatu alat ukur presisi dengan ketelitian yang akurat dan berfungsi untuk mengukur celah dari suatu benda kerja. Benda kerja merupakan suatu produk hasil pekerjaan pemesinan, misalnya produk dari pekerjaa mesin bubut, mesin frais, mesin gerindra dan semacamnya.
Ketelitian dari mikrometer dapat mencapai angka 0,10mm s.d. 0,001mm. Mikrometer terbuat dari bahan yang terpilih dengan pengerjaan yang sangat teliti dan standar.

Cara Membaca Alat Ukur Mikrometer
Contoh Pembacaan;
1. Pada tabung ukur 17 mm
Pada tabung putar 0,92 mm
ukurannya adalah 17,92 mm
2. Pada tabung ukur 12 mm
Pada tabung putar 0,90 mm
ukurannya adalah 12,90 mm

Pembacaan Mikrometer

Kamis, 15 September 2011

PEMBONGKARAN, PERBAIKAN DAN PEMASANGAN BAN LUAR DAN BAN DALAM


PEMBONGKARAN, PERBAIKAN DAN  PEMASANGAN BAN LUAR DAN BAN DALAM  PEMBONGKARAN, PERBAIKAN DAN PEMASANGAN BAN LUAR DAN BAN DALAM









PERISTILAHAN / GLOSSARY

Aspek Rasio (Aspect Ratio) merupakan perbandingan antara tinggi
penampang ban dengan lebar penampang ban, dinyatakan dalam
satuan persen.
Ban Bias merupakan ban yang dibuat dengan lapisan benang/serat arah
miring membentuk sudut 30o – 40o terhadap garis tengah ban.
Ban Radial merupakan ban yang dibuat dengan lapisan serat tegak lurus
dengan garis tengah ban, ditambah lapisan sabuk/belt (rigid
breaker) searah lingkar ban yang terbuat dari benang tekstil kuat
atau kawat yang dibalut karet untuk membuat tread lebih rigid.
Ban Tubeless merupakan ban yang dalam penggunaannya tidak
menggunakan ban dalam. Tekanan udara hanya ditahan oleh
lapisan dalam ban, yaitu lapisan karet yang kedap udara.
Bead Base adalah bagian bead yang datar, yang berada di antara bead
toe dan bead heel.
Bead Heel yaitu bagian bead yang kontak dengan pelek pada flens.
Bead Toe merupakan bagian bead sebelah dalam.
Bead Wire merupakan kawat baja yang mengandung kadar karbon tinggi
menjamin pemasangan ban ke pelek.
Bead untuk mencegah robeknya ban dari rim oleh karena berbagai gaya
yang bekerja, sisi bebas atau bagian samping ply dikelilingi oleh
kawat baja yang disebut kawat bead.
Belt (Rigid Breaker) adalah tipe breaker yang digunakan pada ban
radial-ply dan diletakkan seperti sarung mengelilingi ban diantara
carcass dan karet tread, untuk menahan Carcass dengan kuat. x
Breaker adalah lapisan yang terletak diantara Carcass dengan Tread
yang memperkuat daya rekat keduanya. Breaker meredam
kejutan yang timbul dari permukaan jalan ke Carcass dan
biasanya digunakan pada ban dengan bias-ply.
C.B.U merupakan jenis kerusakan ban berupa terputusnya ply-cord pada
sidewall, kerusakan dapat dilihat dari sisi dalam ban.
Camber adalah kemiringan roda/ ban terhadap garis/ sumbu vertikal jika
dilihat dari depan kendaraan.
Carcass (Cassing) merupakan rangka ban, terdiri dari ply ( layer) dari
tire cord (lembaran anyaman paralel dari bahan yang kuat) yang
direkatkan menjadi satu dengan karet.
Chafer adalah lapisan terluar yang membungkus bead untuk mencegah
kerusakan karena gesekan dengan pelek.
Flipper adalah pembungkus bead wire yang memiliki bentuk sedemikian
rupa sehingga cocok dengan bentuk ban pada bead (Memakai
karet pengisi bead yang berbentuk segitiga).
Front Wheel Alignment yaitu Penyetelan kedudukan ( alignment) roda
depan dapat memperbaiki stabilitas dan pengendalian kendaraan
serta menghindari keausan ban yang tidak rata.
Hydroplanning merupakan peristiwa yang terjadi pada saat ban
melewati genangan air di jalan yang menjadi penyekat antara ban
dengan permukaan jalan, sehingga mengurangi daya cengkeram
ban (road holding).
PR (Play Rating) yaitu Rating merupakan satu istilah yang dipakai
untuk menyatakan kekuatan ban, berdasarkan pada kekuatan
serat katun yang ditentukan oleh JIS.

Menurut macamnya BAN terbagi menjadi 3 macam, yaitu.
a). Ban Bias
Ban ini dibuat dengan lapisan serat arah miring. Memiliki
tapak (tread) dengan daya serap benturan yang baik
sehingga memberikan kenyamanan berkendaraan. Adapun
ketahanan terhadap keausan dan guncangan (rol) tidak
sebaik ban radial.
b). Ban Radial
Lapisan serat pada ban ini menyilang lingkar ban, ditambah
lapisan sabuk searah lingkar ban. Tipe ban ini, sabuk
terbuat dari serat baja. Ban ini disebut ban radial baja.
Tapaknya lebih kaku, lebih tahan terhadap guncangan dan
keausan daripada tipe bias, namun kurang nyaman pada
jalan tidak rata.
c). Ban Tubeless
Tipe ini dirancang untuk menahan udara langsung
didalamnya tanpa menggunakan ban dalam. Dilengkapi
dengan lapisan dalam untuk menghindari kebocoran udara
serta berfungsi untuk menghambat udara bocor dengan
cepat saat ban tertusuk, sehingga tingkat keamanannya
cukup baik. Keuntungan Ban Tubeles yaitu saat ban terkena
paku atau benda tajam lainnya, tread dan liner
mencengkeram kuat pada paku, sehingga dapat mencegah
kebocoran udara sehingga ban tidak cepat kempis. Karena
udara dalam ban berhubungan langsung dengan rim,
transfer radiasi panas akan lebih baik. Dengan
dihilangkannya ban dalam, flap dan side ring ban menjadi
lebih ringan.

Ban mempunyai fungsi sebagai berikut :
a) Menahan seluruh berat kendaraan.
b) Karena berhubungan dengan permukaan jalan, maka ban akan memindahkan gaya gerak dan gaya pengereman kendaraan ke jalan, dan juga mengontrol start, akselerasi, deselerasi, pengereman dan berbelok.
c) Mengurangi kejutan yang disebabkan oleh permukaan jalan yang tidak beraturan.

KONSTRUKSI BAN
Gambar berikut menunjukkan konstruksi dasar ban.
Konstruksi Dasar Ban

a) Carcass (Cassing)
Carcass merupakan rangka ban yang keras, cukup kuat untuk menahan udara yang bertekanan tinggi, tetapi harus cukup fleksibel untuk meredam perubahan beban dan benturan. Carcass terdiri dari ply (layer) dari tire cord (lembaran anyaman paralel dari bahan yang kuat) yang direkatkan menjadi satu dengan karet. Cord pada ban-ban bus atau truck biasanya dibuat dari nylon atau baja, sedangkan untuk mobil-mobil penumpang kecil biasanya terbuat dari polyester atau nylon.
b) Tread
Tread adalah lapisan karet luar yang melindungi carcass terhadap keausan dan kerusakan yang disebabkan oleh permukaan jalan. Ini adalah bagian yang langsung berhubungan dengan permukaan jalan dan menghasilkan tahanan gesek yang memindahkan gaya gerak dan gaya pengereman kendaraan ke permukaan jalan. Pola tread terdiri dari alur yang terdapat pada
permukaan tread, dan dirancang untuk memperbaiki kemampuan ban dalam memindahkan gaya ke permukaan jalan.
c) Sidewall
Sidewall adalah lapisan karet yang menutup bagian samping ban dan melindungi Carcass terhadap kerusakan dari luar. Sebagai bagian ban yang paling besar dan paling fleksibel, sidewall secara terus menerus melentur di bawah beban yang dipikulnya selama berjalan. Di sidewall tercantum nama pabrik pembuat, ukuran ban, dan informasi lainnya.
d) Breaker
Breaker adalah lapisan yang terletak diantara Carcass dengan Tread yang memperkuat daya rekat keduanya. Breaker meredam kejutan yang timbul dari permukaan jalan ke Carcass dan biasanya digunakan pada ban dengan bias-ply. Ban untuk bus dan truck serta truck
ringan menggunakan breaker yang terbuat dari nylon, sedangkan untuk mobil penumpang menggunakan bahan polyester.
e) Belt (Rigid Breaker)
Ini adalah tipe breaker yang digunakan pada ban radial-ply dan diletakkan seperti sarung mengelilingi ban diantara carcass dan karet tread, untuk menahan Carcass dengan kuat. Ban untuk mobil penumpang menggunakan rigid breaker yang tersusun dari kawat baja, rayon atau polyester, sedangkan untuk bus dan truck menggunakan rigid breaker dari kawat baja.
f) Bead
Untuk mencegah robeknya ban dari rim oleh karena berbagai gaya yang bekerja, sisi bebas atau bagian samping ply dikelilingi oleh kawat baja yang disebut kawat bead. Udara bertekanan di dalam ban mendorong bead keluar pada rim pelek dan tertahan kuat disana. Bead dilindungi dari kerusakan karena gesekan dengan pelek dengan jalan memberinya lapisan karet keras yang disebut Chafer strip. Konstruksi bead secara lebih rinci dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Konstruksi BEAD
Flipper : Pembungkus bead wire yang memiliki bentuk sedemikian rupa sehingga cocok dengan bentuk ban pada bead (Memakai karet pengisi bead yang berbentuk segitiga).
Bead Toe : Bagian bead sebelah dalam.
Bead Heel : Bagian bead yang kontak dengan pelek pada flens.
Bead Base : Bagian bead yang datar, yang berada di antara bead toe dan bead heel.
Chafer : Lapisan terluar yang membungkus bead untuk mencegah kerusakan karena gesekan dengan pelek.
Bead Wire : Kawat baja yang mengandung kadar karbon tinggi menjamin pemasangan ban
ke pelek.

Klasifikasi ban menurut cara penyusunan ply-cord
Ban Bias ;Ban ini dibuat dengan lapisan benang/serat arah miring membentuk sudut 30o – 40o
terhadap garis tengah ban. Memiliki tapak (tread) dengan daya serap benturan yang baik sehingga memberikan kenyamanan berkendaraan. Adapun ketahanan terhadap keausan dan guncangan (rol) tidak sebaik ban radial.
Ban Radial ;Lapisan serat pada ban ini tegak lurus dengan garis tengah ban, ditambah lapisan sabuk/belt (rigid breaker) searah lingkar ban yang terbuat dari benang tekstil kuat atau kawat yang dibalut karet untuk membuat tread lebih rigid.
Ban Bias dan Ban Radial

KODE UKURAN BAN

Pada sidewall biasanya terdapat kode yang menunjukkan lebar ban, diameter dalam (diameter pelek), dan ply rating. Untuk ban kecepatan tinggi terdapat kode tambahan misalnya H, S, dan seterusnya, dan pada ban radial terdapat Huruf R. diantaranya ada pula yang mencantumkan aspect ratio.
Posisi Pengukuran BAN
Pengodean BAN dan cara Membacanya

Keterangan :
(1) Lebar ban dalam Inchi (Ban Bias) atau milimeter (Ban Radial)
(2) Kecepatan maksimum yang diizinkan
(3) Diameter pelek dalam inchi
(4) Kapasitas maksimum membawa beban dalam satuan Ply Rating
(5) Aspect ratio (tinggi/lebar ban) dalam persen
(6) Ban Radial
(7) Kapasitas mengangkut beban (Load Index)

Simbol Kecepatan dan indeks Beban


PENTING !
Ban tubeless tidak berarti tahan terhadap tusukan, tetapi hanya kebocoran udaranya saja
yang lambat dibandingkan dengan ban biasa. Mengendarai dengan ban tubeless yang masih
ada pakunya sangat berbahaya, terutama pada kecepatan tinggi, paku akan terlempar keluar, suhu akan meningkat (disebabkan adanya gesekan yang kempes), menyebabkan ban akan rusak sebelum ditambal.