Motor Pembakar dalam jenis Compression Ignition
Konsep pembakaran pada motor diesel adalah melalui proses penyalaan kompresi udara pada tekanan tinggi. Pembakaran itu dapat terjadi karena udara dikompresi pada ruang dengan perbandingan kompresi jauh lebih besar dari pada motor bensin (7-12), yaitu antara 14-22. Akibatnya, udara akan mempunyai tekanan dan temperatur melebihi suhu dan tekanan penyalaan bahan bakar.
Sistem kerja motor diesel dapat dibedakan atas dua langkah dan empat langkah.
1. Motor Diesel Dua Langkah
Sama halnya dengan pada motor cetus nyala api, motor diesel dua langkah bekerja bila dua kali gerakan piston (satu kali putaran engkol) menghasilkan satu kali kerja.
Dalam diesel, siklus dua langkah, kedua katup adalah katup buang. Saluran-saluran (lubang-lubang) pada dinding silinder yang terbuka dan tertutup oleh gerakan piston memungkinkan udara mengalir ke dalam silinder. Ketika piston berada dengan tekanan tinggi karena blower. Pada saat yang sama gas buang terbuka keluar melalui katup-katup buang yang terbuka pada bagian atas silinder.
Ketika piston naik, saluran-saluran masuk tertutup, katup-katup buang menutup dan udara dalam silinder tertekan. Bahan bakar di injeksikan ketika piston berada dekat titik mati atas dan terbakar oleh panas yang dihasilkan oleh penekan udara. Gas berekspansi menekan piston turun untuk menghasilkan tenaga.
2. Motor Diesel Empat Langkah
Sama halnya dengan pada motor cetus nyala api, motor diesel empat langkah bekerja bila empat kali gerakan piston (dua kali putaran engkol) menghasilkan satu kali kerja.
Langkah-langkah;
a. Langkah Pengisian
12derajat engkol sebelum torak mencapai TMA, katup masuk terbuka dan katup buang dalam keadaan tertutup. Torak bergerak dari TMA menuju TMB, sehingga di dalam silinder terjadi pembesaran volume dan pengecilan tekanan, yang menyebabkan udara murni masuk ke dalam silinder (udara murni ini masuk setelah melalui saringan udara), pengisian berakhir sampai torak mencapai TMB.
b. Langkah Kompresi
Katup masuk dan katup buang dalam keadaan tertutup, torak bergerak dari TMB menuju TMA, menyebabkan udara di dalam silinder volumenya mengecil dan tekanannyya naik (30-35 kg/cm2). Begitu juga temperature udara di dalam silinder tersebut, saat akhir kompresi, mencapai (500-1000)derajat C. Temperatur ini mampu untuk membakar bahan bakar.
c. Langkah Kerja
Katup masuk dan katup buang masih keadaan tertutup, saat torak hampir mencapai TMA, pada akhir langkah ke II, ketika temperatur udara sudah mencapai 500-1000derajat C, bahan bakar di semprotkan ke dalam silinder dengan pengabut (injector) sehingga bahan bakar terbakar. Tekanan hasil pembakaran ini sangat tinggi (300-500 kg/cm2). Menyebabkan torak bergerak dari TMA menuju TMB dengan tenaga yang kuat, Penyemprotan bahan bakar berlangsung 29derajat engkol sebelum torak mencapai TMA sampai mencapai 54derajat engkol sebelum torak mencapai TMB.
d. Langkah Pembuangan
Setelah langkah kerja selesai, yaitu 52derajat engkol sebelum torak mencapai TMB, Katup buang terbuka dan katup masuk dalam keadaan tertutup. Torak bergerak dari TMB menuju TMA, mendorong gas-gas bekas keluar melalui katup buang yang selanjutnya ke saluran buang (knalpot).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar